Thursday, September 9, 2010

Rose and the King of Huahahi Creatures- Part 6

Inilah part 6!!!


Kami berubah lagi menjadi manusia! Aku senang sekali. Natasha juga terlihat bahagia. Hershey dan Rocky juga. Queeny pun ikut senang. Apalagi Carmen. Ia memeluk tubuhnya sendiri. "Ahh, setelah bertahun-tahun menjadi pion catur, akhirnya aku kembali jadi manusia! Makasih , Queeny!" Seru Carmen bahagia. "Hah? Kamu cowok?!" Tanya Queeny. Wujud manusianya cantik sekali, meski ia terlihat berusia setengah baya. Hershey berubah menjadi pemuda berumur duapuluh tahunan yang berbaju seperti orang mau berkuda. Rocky berubah menjadi laki-laki tua berumur enampuluhan. Kalau Carmen, yah, dia masih terlihat muda! Kelihatannya, dia hanya lebih tua dariku dan Natasha 3 atau 4 tahun. Aku dan Natasha, tetap sama seperti sebelumnya, menjadi anak perempuan berumur 12 tahun. "Queeny, apakah kita sudah boleh keluar? Sekalian membagikan ramuan," tanyaku. "Boleh saja. Toh, bom itu sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Hershey, tolong ya, bawakan kotak berisi ramuan itu!" Jawab Queeny. Hershey mengangkat dua kotak berisi ramuan-ramuan itu sekaligus. Kuat juga dia, batinku dalam hati. Kami langsung keluar dari tank. Situasinya sangat gawat. Beberapa dari mereka ditawan. Bahkan, ada yang dibunuh oleh sang Raja. "Sungguh kejam sang Raja!" Gumamku. "Ya ampun! Sudah banyak dari mereka yang ditawan dan dibunuh!" Seru Natasha. "Kamu benar, Natasha. Tak lain, yang membunuh mereka adalah...," "SANG RAJA!" Seru kami berenam. Kami melihat pion catur yang masih bertahan. Hanya ada lima, dan mereka semua luka berat. "Kingsley! Horace! Padma! Quinsha! Ramon! Kalian tak apa-apa?" Seru Carmen, Hershey, Rocky, dan Queeny. Dari namanya, aku dan Natasha langsung mengetahui siapa nama mereka masing-masing. "Seratus dari kita terbunuh, tujuhpuluh dari kita ditawan di sayap selatan. Sisanya hanya kalian dan kita," jawab mereka. Aku merasa iba melihat mereka. "Kalian malang sekali! Penuh dengan luka dan memar. Ayo, kita kembali ke tank," kataku. "Katanya, mau keluar. Huh, dasar plin-plan!" Ledek Natasha. Aku mendengus kesal dan kembali ke tank.


Kami kembali ke tank. Aku dan Natasha membagikan ramuan kepada mereka berlima. Mereka langsung meminumnya, dan berubah menjadi manusia. Kami keluar lagi dari tank, entah mengapa. Carmen yang mengusulkan. Lalu, kami melihat sang raja tertawa puas dan penuh kemenangan.

"Hahaha, teman-teman kalian sudah banyak yang ditawan dan hilang nyawanya, ya?" Katanya sinis. "Seharusnya kalian berterimakasih padaku, karena telah mengurangi beban." "Siapa yang mau berterimakasih padamu? Kau membunuh teman-temanku!" Bantahku. "Oh, Rose-ku sayang. Bukannya kau nge-fans sama aku?" Tanyanya dengan sinis. "Sekarang tidak, karena kau jahat!" Seruku dengan yakin. "Baguslah kalau begitu. Aku punya hadiah untuk ex-fans. Tadaaa!" Tiba-tiba, muncul seekor monster setinggi gedung sekolahku menyerang Padma. "Tolong!" Seru Padma. "Padma diserang! Ambil posisi!" Teriak Rocky sambil membagikan pedang dan tameng. Kami menyerang langsung. Namun, tetap saja monster itu lebih kuat. Ia membuat Kingsley dan Quinsha terjatuh. "Hei, Carmen! Bagaimana kalau kita bagi dua-dua, sementara Padma ditangkap?" Usul Ramon. "Bagus juga usulmu. Rose dengan Natasha, Hershey dengan Rocky, Quinsha dengan Queeny, Kingsley dengan Horace, dan Ramon dengan aku. Cari pasangan masing-masing!" Perintah Carmen yang langsung menggandeng tangan Ramon. Kami pun berpencar.


"Rose! Kita serang ekornya!" Seru Natasha. "Nat, kau tahu aku tak jago main pedang-pedangan," ujarku. "Sudahlah, ayo!" Desak Natasha. Kami berlari menuju ekor monster itu. Natasha di ujung kanan ekor, aku di ujung terakhir ekor. "Gimana, nih?!" Tanyaku panik. "Potong saja seperti memotong sushi!" Jawab Natasha. Dengan sigap, aku memotong ekor monster itu menjadi beberapa potong. Monster itu menjadi lebih lemas, dan tangkapannya, Padma jatuh. "Aku bebas!" kudengar dia berteriak seperti itu. Dia langsung kabur ke tank.


Setelah monster itu mati, kami bersorak riang. Raja menatap kami dengan tidak senang. "Huh, aku masih punya hadiah buat kalian!" Gerutunya. Ia memanggil pengawal-pengawalnya. "Tangkap mereka!" Aku, Natasha, Carmen, Hershey, Rocky, Queeny, Kingsley, Quinsha, Padma, Horace dan Ramon ditangkap. Satu orang , dua pengawal. Kami dibawa ke ruang barat. "Tolong!" Jeritku. "Lepaskan kami!" Namun, pengawal-pengawal itu diam saja, hingga...
"Kau masih belum menyesal juga, MacBook?"

Siapa yang mengatakan ucapan tadi?
Apakah Rose dan kawan-kawan bisa kembali ke bumi?
Bersambung ya...dan selamat hari raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.

No comments:

Post a Comment