Saturday, September 25, 2010

Rose and the King of Huahahi Creatures- Part 7 (last part)

Bagian terakhir



"Maikel! Senang melihatmu kembali!" sindir Raja. "Oh, aku juga, MacBook," balas Maikel Jeksen. "Ngapain kamu sama orang-orang tak berdaya itu?" Raja MacBook tertawa keras. "Mereka selalu membangkang terhadapku!" katanya. "Makanya kutangkap," Maikel Jeksen terlihat marah.

"Kamu masih belum menyesal juga, setelah kuusir?! Anak tak sopan!"geram Maikel. "Biar. Pengawal, tangkap dia!" Para pengawal segera mengepung Maikel, namun tiba-tiba dia menghilang! Para pengawal pun terkejut. "Mencariku?" Tiba-tiba saja, Maikel ada di belakang pengawal itu. "Ayo! Kejar aku!" Maikel berlari ke ruang barat, tempat Rose dan kawan-kawannya dipenjara.


"Aku mendengar ada suara sepatu kantoran menuju ke sini," kata Rose. "Mungkin ada yang mau menolong kita." Teman-temannya mengeluh. "Mana mungkin! Tidak ada rakyat kerajaan Huahahi yang keluar dari kota yang berada di kapsul di sayap tenggara---apalagi ke penjara kerajaan untuk menolong orang-orang asing seperti kita! Kita sendiri yang harus menjerit-jerit minta tolong!" ujar Kingsley. "Tapi kita sudah melakukannya, dan hasilnya nihil. NOL besar!" protes Quinsha. Mereka mengerang.


"Wah, sial...aku terpojok...," akhirnya, Maikel terpojok di sudut ruang barat, tepat di samping sel penjara Rose dan teman-temannya. "Kau tak akan berhasil, Jeksen. Masuk ke penjara!" seru pengawal yang memimpin pasukan pengawal . "Tidak akan!" bantah Maikel. Maikel melirik ke sel penjara Rose. "Karena, sudah ada yang menempati," tambahnya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Rose. Rose diam saja, meski dalam hati ia menjerit kegirangan. "Tolong kami! Kami orang-orang tak berdaya yang ditangkap oleh Raja. Bebaskan kami, Maikel Jeksen! Aku fans beratmu!" Pinta Rose, sedikit memaksa. "Baiklah," kata Maikel, "tapi ceritakan dulu bagaimana kalian bisa ditangkap. Kalau masuk akal, baru akan kubebaskan." Rose menceritakan seharian itu, bagaimana ia bisa sampai di istana kerajaan Huahahi, bertemu Natasha dan Carmen, dan lain-lainnya."Oke, aku akan membebaskanmu. Ini, pegang tali ini erat-erat, aku akan mengeluarkan kalian dari sini immediately," Maikel memberikan sebuah tali yang kira-kira panjangnya 50 meter. Satu per satu, mereka memegangnya. Urutannya Rose, Natasha, Carmen, Hershey, Rocky, Queeny, Kingsley, Quinsha, Padma, Horace, dan terakhir Ramon. "Pejamkan mata kalian!" Perintah Maikel. Mereka memejamkan mata. "Sekarang, buka mata kalian dan lepas talinya!" Mereka melepas pegangan talinya dan membuka mata. Ajaib! Tiba-tiba, mereka berada di ruang utama lagi.

"Ngapain kalian di sini? Kalian, kan, sudah kutangkap," kata Raja dengan nada mencemooh. "Aku yang membebaskannya, MacBook," jawab Maikel. "Sekarang biarkanlah aku juga menghancurkan kerajaan Huahahi dan mengambil penghuni kota Ebenzur." Raja terlihat ketakutan. "Ampun, Maikel! Aku menyesal. Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin menjadi penguasa alam semesta, itu saja." "Sudah terlambat, Mac," kata Maikel menyeringai, "maafkan aku juga. " Tiba-tiba saja, sang Raja muntah darah dan jatuh tersungkur. "Dia sudah mati. Penduduk Ebenzur , yang merupakan bekas penduduk Huahahi, akan segera kupindahkan. Sekarang pergilah, gunakan pesawat ini!" kata Maikel dengan dingin. Rose dan teman-temannya segera masuk pesawat itu dan pergi meninggalkan pesawat (bekas) kerajaan Huahahi. "Makasih, Maikel!" Seru mereka. Maikel melambaikan tangan kepada mereka.



"Rose Worthingale! Natasha Thornton! Kalian darimana saja?!" Tanya sebuah suara. "Di...dimana kita?" Natasha balas bertanya pada suara itu. "Ini aku, Sierra. Kalian ada di klinik sekolah. Kalian luka berat, karena kalian jatuh dari langit. Seperti apaan saja," jawab suara itu. "Hah? Jatuh dari langit?!" kataku tak percaya. "Iya, Rose. Memang ajaib. Sungguh, sebelumnya aku belum lihat hal seperti ini," ujar Sierra. "Kalian istirahat dulu. Nanti, orangtua kalian akan menjemput." Lalu, Sierra pergi meninggalkan aku dan Natasha.


"Natasha, kita kembali! Tapi aneh, sebelumnya aku di rumah, sekarang di sekolah. Siapa sih, yang menurunkan kita di sini?" Seruku. "Mana aku tahu, Rose. Awalnya, aku juga di rumah. Tapi, sekarang kita di sekolah. Padahal tidak ada apa-apa di sekolah, cuma rapat klub marching band," jawab Natasha. "Oh ya, aku mau tanya, maukah kau menjadi sahabatku?" Aku mengangguk. "Tentu saja!". Kamipun berpelukan.


Dan, berakhirlah petualangan Rose. Sejak saat itu pula, Rose dan Natasha bersahabat, dan sang Raja yang merupakan orang terkenal namanya tak pernah terdengar lagi.


~TAMAT~ (tunggulah cerita baru, thanks for reading!)

No comments:

Post a Comment