Thursday, September 2, 2010

Rose and the King of Huahahi Creatures Part 2

Aku segera dibawa oleh Natasha. "Natasha, sudah pernahkah kau melihat sang ratu makhluk Huahahi?" Tanyaku. "Sudah. Dia seperti...," "Natasha! Ngapain kamu ngasih tahu wujud sang Ratu sama anak ini?!" Potong sebuah makhluk yang bentuknya seperti....pion menteri/gajah/bishop dalam catur. "Kamu mirip menteri di permainan catur,deh," ujarku sambil menunjuk makhluk berwujud aneh itu. Makhluk menteri itu menjawab, "Kayak aku suka aja jadi kayak begini! Aku disihir sama ratu, tahu!" Aku tertawa kecil. "Oh ya, namamu siapa? Seminggu aku di sini, aku belum mengenalmu," tanya Natasha. "Aku Carmen the Bishop Guy. Cukup panggil Carmen," jawab makhluk yang bernama Carmen itu. "Kamu udah seminggu di sini? Pantesan aja di sekolah aku nggak pernah liat kamu lagi!" Seruku. "Iya. Aku diculik oleh cahaya yang biasa menarik manusia. Yang kayak ada di UFO. Tapi, ini bukan UFO soalnya nggak berbentuk kayak piring," jelas Natasha. "Oh, begitu. Ya sudah, aku akan menunggu sampai saatnya tiba," ujarku. Kami berjalan ke ruang utama , tempat singgasana Ratu.

Kami sudah berada di ruang utama. Sebelumnya, mataku ditutup agar tidak melihat wujud rahasia sang Ratu. "Kau tidak menutup matamu?" Tanyaku. "Sebelumnya, iya. Namun, sekarang aku tak perlu menutup mata lagi, karena aku sudah melihatnya. Hati-hati, kamu nyaris nabrak tiang," jawab Natasha. Bruk! Aku menabrak tiang. "Aw! Sakit!" Rintihku. "Dahimu sakit? Ini, pakailah plester yang kuberi. Bisa menyembuhkan luka dengan cepat!" Carmen memberiku selembar plester. Aku dibantu Natasha memakai plester tersebut, karena mataku tertutup. "Thanks, Natasha!" Aku berterima kasih. "Sama-sama, Rose," balas Natasha. "Kita sudah hampir sampai. Ikuti langkahku," kata Carmen sambil berjalan zig-zag. Aku,sih,asal ikut aja. Dan, saat Carmen berhenti, aku ikut berhenti. Pelan-pelan , Natasha membuka penutup mataku dan....


"APA?! Ratunya...COWOK?! Harusnya raja, dong!" Kataku terkejut. "Karena sang Ratu yang asli sudah meninggal, maka aku yang berhak menggantinya," jelas sang Ratu, eh, Raja kepadaku. "Itulah sebabnya, di film yang selanjutnya, pemerannya diganti," kata Natasha tiba-tiba. "Maksudmu?" Tanyaku. "Kamu nggak tahu siapa dia? Dia, tuh, pemeran utama film favoritmu! Sekarang, umurnya sudah 100 tahun dalam hitungan Huahahi!" Jawab Carmen. "Jadi...dia...ehm...ah..." Aku jadi gagap kayak Ajis Gagap, yang sering kutonton di Trans 7. "Kamu nggak tahu, siapa namaku?" Tanya sang Raja. Aku menggeleng. "Aku cuma tahu peranmu di film itu. Sebagai..." "Ya, aku tahu," potong sang Raja. "Dasar lamban." Aku mendengus kesal. "Bagaimana caranya sampai kamu jadi raja?" Aku bertanya. "Ceritanya sangat panjang," jawab Raja. "Kenapa kau menculikku, juga menculik Natasha?!" Tanyaku lagi. "Yah, dari benda ajaib ini, aku bisa tahu kamu nge-fans sama aku, kan?" Aku mengangguk. "Kau sampai menulis surat fans ke aku, kan?" Aku mengangguk lagi. "Kenapa emangnya?" Tanyaku. "Karena..,"


Siapakah sang Ratu, eh, Raja makhluk Huahahi? Apakah Rose, Natasha, dan Carmen bisa bebas dari pesawat yang dirajai sama aktor "cilik" paling sukses se-sejarah?

Just wait for the next part!

No comments:

Post a Comment