Saturday, September 4, 2010

My Secret Friend (part one)

Ini adalah cerita tentang seorang anak bernama Kathy yang menjadi "teman" rahasia musuhnya sendiri. Mau baca?

Halo, namaku Kathy Carson dari New York. Kota tempat tinggalku ini begitu ramai, sampai-sampai setiap aku pulang sekolah paling tidak ada sekitar sepuluh buah mobil melewati jalan raya.



Sekolahku bernama Golden Oak School. Di sekolah ini, semua muridnya mempunyai setidaknya satu sahabat. Kecuali aku. Mengapa? Karena, aku dijauhi oleh semua murid. Hanya para staf dan guru sekolah yang ramah padaku. Namun, aku tahu siapa yang paling menjauhiku. Namanya Marsella.


Marsella adalah anak kepala sekolahku. Karena kepala sekolahku dan ortuku berteman dekat, maka disuruhnya aku bermain dengan Marsella, begitupun sebaiknya. Tapi, aku tidak suka pada Marsella karena dia suka pamer. Maklum, ayah ibunya orang kaya. Segala barang ditunjukkannya. Hapenya yang iPhone, mobil pribadi (kecil-kecil udah punya mobil pribadi?) Bentley , kalung emas asli, mainan dari luar negeri, rumahnya yang hampir sebesar mall, dan sebagainya. Dia juga tidak sopan padaku, bersikap manis pada orangtuaku. Padahal, dia sering mengejek orangtuaku miskin.

Teman-temanku di sekolah, semua juga menjauhiku. Tidak ada sepersepun dari mereka yang mendekatiku, apalagi menyapa atau mengajak bicara. Aku selalu diolok-olok oleh mereka yang bukan-bukan. Aku selalu dibilang suka menghajar teman-temanku dan berkata kasar. Aku juga selalu dihina "Sok Pintar" karena menurut para guru, aku ini sangat pintar. Aku sedih dan kesal sekali. Mengapa mereka selalu memperlakukanku seperti itu? tanyaku penasaran. Aku sudah lama ingin membalas mereka, tapi saat itu aku masih sabar. Sekarang, aku sudah tak dapat lagi menahan kesabaranku. Aku menghampiri Marsella,yang juga merupakan sang Ratu Gosip di sekolah. Dia selalu gosip tentang aku.

"Maksud kamu apa, sih, jauhin aku melulu?!" tanyaku tak sabaran. "Oh-oh, si Sok Baik marah! Bukan baik lagi namanya!" Ejek Marsella. Aku segera menamparnya dengan keras. Tamparan terkeras yang kubisa. Marsella meringis kesakitan, ia menahan tangis. Teman-teman Marsella, maksudku, pengikut-pengikut Marsella yang benar-benar mengagumi Marsella, memandangku dengan marah. Mereka pergi meninggalkanku. Aku tersenyum tipis.


"Kenapa kamu menampar Marsella, hah?" Omel orangtuaku. "Kasihan dia. Anak tunggal tak berdaya, selalu bersikap manis dan sopan," Aku tertunduk. "Dia selalu kasar dan menggosipku yang tidak benar, Bu," untuk pertama kalinya dalam hidup, aku membantah orangtuaku. "Dia hanya bersikap manis dan sopan di depan kalian, tapi tidak di belakang kalian." "Bohong! Kamu dihukum tidak bermain internet selama seminggu!" Bentak orangtuaku. Aku meninggalkan mereka dengan datar , namun orangtuaku mengatakan sesuatu. "Kamu boleh bermain internet untuk yang terakhir kalinya," Maka, aku segera berlari ke komputer, menyalakan komputer , dan mulai bermain internet. Aku membuka Twitter-ku. Kulihat, Marsella menulis sebuah tweet.

marsellacute: "Aku butuh teman curhat. Please RT if you want to be my teman curhat!"

Aku tersenyum. Aha, aku akan membuat akun baru dengan nama lain dan mengaku menjadi orang lain, dan menjadi teman curhat Marsella! Jadi, aku bisa tahu segala unek-unek Marsella. Aku langsung logout Twitter-ku, dan meng-klik "create a new account".

Apa yang akan kulakukan?
Apakah Marsella akan menjadikanku sebagai teman curhatnya?
Lihat di bagian selanjutnya!

No comments:

Post a Comment