Thursday, September 9, 2010

Rose and the King of Huahahi Creatures- Part 5

Hmmm, ini adalah bagian selanjutnya!




"Hmm, kurasa ada yang melakukan sesuatu pada makananku!" Kata Maikel Jeksen di pesawatnya. "Siapa itu, Tuan? Diapakannya makanan buatan Tuan?" Tanya asistennya, Carlo dan Theo. Mereka merupakan sepasang sepatu kembar yang menjadi asisten Maikel Jeksen, seperti yang kujelaskan tadi. "Anak perempuan berambut brunette itu. Dia memuntahkan makananku!" Jawab Maikel Jeksen. Dia mulai emosi. "Tenang Tuan, yang kulihat dari jam ajaibku, yang membuat anak itu memuntahkan makanan tuan adalah....si MacBook." Ujar Carlo. "Apa? Si MacBook?! Bagaimana ia bisa menangkap anak itu?! Padahal, makanan yang kuberi sudah dilindungi dengan anti-MacBook!" Maikel Jeksen bertingkah tak percaya. "Tuan, aku juga melihat dari jamku, anak itu ditawan! Ia dikutuk jadi kuda poni!" kata Theo. "TIDAAAAAK!!!! Carlo, Theo, siapkan pesawat kapsulku. Kita ke pesawat kerajaan Huahahi!" Seru Maikel Jeksen. Carlo dan Theo mempersiapkan pesawat kapsul.


Sekadar tahu saja, Maikel Jeksen dan si MacBook dulunya berteman baik. Mereka membuat suatu kota bernama Ebenzur. Namun, semenjak si MacBook dewasa, si MacBook menjadi sombong dan jahat. Ia selalu memperbudak Maikel Jeksen. Karena kesal, Maikel Jeksen mengusir si MacBook. Si MacBook kesal, lalu membuat kerajaan sendiri bernama Kerajaan Huahahi. Penghuni kota Ebenzur dibawa olehnya dan disihir menjadi makhluk Huahahi yang jahat. Sementara, bagi yang menolak untuk disihir akan disihir paksa dan dipekerjakan sebagai pesuruh. Si MacBook juga memiliki ilmu hitam yang menyeramkan. Kembali ke cerita!

Akhirnya, Maikel Jeksen dan kedua asistennya pergi ke istana Raja MacBook menggunakan pesawat kapsul. Maikel di bagian kemudi, sedangkan Carlo dan Theo hanya menjadi penumpang (ih, keenakan!). Vrooooom....! Maikel menyetir pesawat kapsul hingga kecepatan 1.000.000.000 km/milidetik. "TOLONG!!!!" Seru Carlo dan Theo.




Akh, sial! Aku dan Natasha berubah menjadi, harus kukatakan, yah, kuda poni. Natasha takut melihat dirinya sendiri (tahu kan, dia takut sama kuda). "Oh! Malang betul nasib kalian!" Kata Carmen panik. "Berarti, kita harus membuat dua botol ramuan lagi, deh," desah Hershey. "Rocky, psst, psst...," Hershey membisikkan sesuatu pada Rocky. Lalu, Rocky pergi dari ruang utama. "Kau bisikkan apa pada Rocky?" Tanyaku. "Lihat saja nanti!" Hershey mengedipkan sebelah matanya. "Huft, nggak enak, ya, jadi kuda poni?" Kataku pada Natasha. Natasha hanya mengangguk sambil menangis. "Aku takut pada diriku sendiri...huwaaa!" "DIAM!" Bentak sang Raja. Aku kesal karena ia membentak temanku. "Apa maksudmu, membentak temanku yang emang kudaphobia?!" Aku balas membentak. Raja tertawa. Tawanya aneh sekali, mengalahkan Voldemort. "Adakah hak-mu untuk membentak aku yang lebih tua darimu, Rose si Kuda Poni?" Tawanya menggelegar lagi. Aku meringis ketakutan mendengar tawanya yang mirip tawa nenek sihir. "Kau tak usah membelaku, Rose," bisik Natasha. "Aku tak mau kau dibentak, Natasha! Kasihan kamu!" Aku berkata agak keras. "Ohoho, ternyata kuda juga bisa mengasihani kuda yang satunya, ya! Keren sekali! Seumur hidup, sebelumnya aku belum pernah melihat seperti ini!" Ejek Raja. Namun....


"Serang!" Seru Rocky. Beberapa pion catur mendorong sebuah tank raksasa. Di dalamnya, ada sebuah pion ratu yang mengendalikan tank itu. Ia membuat tank itu menembakkan beberapa bom. "Hei! Kuda-kuda! Hershey! Carmen! Sini!" Seru pion ratu itu dari dalam tank. Aku, Natasha, Carmen, dan Hershey langsung berlari masuk ke dalam tank.




Di kamar Rose...
"Ini kamar anak itu, Tuan," jelas Carlo. "Benarkah? Kalau tidak salah, inikan, dulunya kamar tidur si MacBook! Apa dia tidak kena sial?" Tanya Maikel. "Dia belum tahu, Tuan," jawab Theo. Maikel mengangguk. "Hmmm. Mari kita periksa tempat ini," gumamnya. Mereka segera keluar dari pesawat kapsul, lalu masuk ke kamar Rose. Tidak terkunci dengan rapat, batin Maikel. Krieeek...pintu itu terbuka sendiri.

"Wah, bagus betul kamar ini! Ada posterku pula!" Seru Maikel kagum, karena melihat poster dirinya terpampang di dinding. "Tuan, tolong, jangan narsis," tegur Theo. "Baiklah, Theo. Kau kusuruh memeriksa bagian kiri. Carlo, kau kusuruh memeriksa bagian kanan. Mengerti?" Perintah Maikel. "Mengerti, Tuan," jawab Carlo dan Theo menuju tempatnya masing-masing. Mereka langsung mencari tanda-tanda atau petunjuk.

15 menit kemudian...
"Tidak ada, Tuan. Meski sudah dicari-cari hingga ke dalam lubang tikusnya, tetap tidak ada," lapor Carlo dan Theo. "Ya sudah," kata Maikel, "ayo kita ke ruang utama. Sudah lama sekali aku tidak bertemu si MacBook. Mereka masuk ke dalam pesawat kapsul lagi, keluar dari kamar Rose, dan bergegas ke ruang utama.



"Kenapa kau menyuruh kami untuk masuk ke sini, pion ratu?" Tanyaku. "Satu, karena di luar berbahaya. Dua, karena aku punya ramuan untuk mengubah kita semua menjadi manusia," jawab pion ratu itu. "Oh ya, namaku Queeny," ia juga memperkenalkan diri. "Oh, begitu. Dan, siapa yang memanggil kalian ke sini?" Kali ini, Carmen yang bertanya. "Kau tidak diberitahu Hershey atau Rocky, ya? Mereka berdua-lah yang meminta kami membuat ramuan pengubah dan membawa tank raksasa ini." Jawab Queeny mantap. "Kalian hebat! Makasih ya, Hershey dan Rocky! Juga para pion catur lainnya," ujar Natasha. "Sama-sama." Kata Hershey, Rocky dan Queeny serempak. "Ini minumlah! Ambil masing-masing satu botol," kata Queeny sambil menyerahkan (dia adalah satu-satunya dari para pion itu yang memiliki tangan, begitu kata Carmen) lima botol ramuan kepada kami berlima. Queeny sendiri juga mengambil sebotol. "Silahkan diminum!" Seru Queeny. Kami berenam meminumnya, dan...

~TO BE CONTINUED~

No comments:

Post a Comment