Sunday, September 26, 2010

Michael Jackson - One Day In Your Life Lyrics

One day in your life
you'll remember a place
Someone's touching your face
You'll come back and you'll look around you

One day in your life
You'll remember the love you found here
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day...

One day in your life
When you find that you're always waiting
For the love we used to share
Just call my name
And I'll be there

(Oh-oh-oh-oh-oh...)

You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day...

One day in your life
When you find that you're always longing
for the love we used to share
Just call my name
And I'll be there

(Ohh...)

Food-tastic!

Hi guys!

Betapa anehnya jika kalian tak tahu aku hobi makan. Buktinya, aku ini gemuk, lho! Terlalu gemuk, malah. Beratku sudah 49 kg. Tinggiku 147 cm. Berapa berat dan tinggi badan kalian?


Kalau biasanya orang-orang jadi gemuk karena banyak makan beragam makanan, aku agak beda. Aku jadi gemuk karena kebanyakan makan snack atau kudapan, bahasa Indonesianya. Tepatnya, snack-snack manis. Seperti Oreo, cookies, richeese, dan lain-lain. Tapi, yang paling kusuka adalah...

Pancake! Ya, pancake atau panekuk bahasa Indonesianya. Rasa roti pancake yang empuk membuatku ketagihan. Pancake yang paling kusuka adalah pancake di Nanny's Pavilion. Pertama kali kucoba pancake Nanny's Pavilion di Bandung, dengan saus keju. Yummy! Pancake di Pancious juga enak. Lebih banyak variasinya daripada yang di Nanny's Pavilion.

Aku juga suka sosis. Sosis yang biasa kumakan merk-nya Winner atau Kanzler. Jenisnya, kalau nggak salah beef frankfurt atau veal (anak sapi). Rasanya enak, apalagi kalau digoreng. Meski ada Rumah Sosis, yang ahli sosis, tapi sosis mereka kurang enak. Enakan sosis yang merk-nya kusebutkan lagi.

Dan ya, roti isi selai kacang! Aku suka selai kacang karena rasanya yang gurih. Merk selai kacang yang sering kumakan adalah Skippy yang creamy. Tapi, sekarang aku jarang makan Skippy karena harganya mahal. Maklumlah, impor dari luar negeri. Selai kacang paling enak dimakan bersama keju dan selai buah seperti stroberi dan bluberi.


Es krim...aku paling suka es krim rasa teh hijau dan vanilla. Aku suka es krim vanilla karena rasanya yang tidak terlalu manis. Aku suka es krim teh hijau karena menyegarkan di mulut. Pertama kali kucoba es krim teh hijau adalah di Sushi Groove. Kalau es krim vanilla, aku sudah sering coba, tetapi tetap saja vanilla enak.

Udah ya, semuanya. Nanti, aku juga akan jelaskan minuman kesukaanku.

Ciao!

Saturday, September 25, 2010

All About Me!!!

Fakta-fakta tentang saya :

Golongan darah : A
Umur : 1.000.000.000.000.000.000.000.000
Sekolah : Hogworking, Bermuda Triangle
Zodiak : Pisces
Shio : Capung (nggak ada kan?)
Idola : udah pernah kutulis kan?
Hobi : menulis, online Twitter, membaca, ngobrol
BFF : rahasia!
BF : rahasia!
F: banyak
WEF : ada...
Orang yang disukai : juga ada...
Makfav : banyak
Minfav : sama aja
Musim favorit : Summer!
Hewan favorit : kucing, burung goldfinch, dll.
Game favorit : gk tw
Fil favorit : Percy Jackson and the Lightning Thief , UP, Moowalker , High School Musical 3 , Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, dll.
Warna favorit : ungu
Twitter : @tiaraaquila2502
Alamat : Gurun Sahara
Status : Anak ke-2 dari 2 bersaudara
Status (2) : Meneketehe (I'm not single!)
Rambut : ikal hitam seleher-sebahu
Mata : coklat tua
Permainan favorit : petak umpet
Tempat curhat : rahasia!
Musik favorit : Rock, Pop, Jazz, Dance, Rock-pop, Europop , Classic , etc.
Agama : Islam

Udah ya, aku bingung mau tulis apa! See you REAL soon!

My New Haircut...

Hi, guys!

Aku muncul lagi dengan gaya rambut baru. TADAAAA! *lebay" . Sebenernya sih, udah lama potong rambutnya. Tapi, tetep aja aku mau pamer model rambutku yang baru.

Sekarang, rambutku udah nggak sepundak lebih lagi. Malah cuman seleher. Modelnya tetep ikal, seperti sebelumnya. Bedanya; pendek!

Jadi, aku sama kakakku disuruh potong rambut. Alasannya, pribadi. Aku dan kakakku potong rambut di Johny Andrëan. Tahu dong, Johny Andréan. Itu kan, salon terkenal. Aku potong rambutnya di JA cabang Citra Gran. Jauh, ya?
Setelah potong, aku ke mall lain dan makan mie ayam hotplate di Bakso Malang Karapitan (BMK). Rasanya sih enak, tapi porsinya dikit banget! Setelah itu, aku dan kakakku pulang. Awalnya sih, aku kurang biasa dengan rambut sependek sekarang. Namun, lama-lama biasa, kok. Enaknya, keramas nggak repot kayak dulu. Dulu, aku emang punya rambut panjang, tapi susah ngerawatnya! Dan gitu, kalo kemana-mana, rambut harus diikat dll! Kalo rambut pendek, dibando aja udah cukup. Kepalaku juga jadi lebih "ringan". Juga, aku mau ganti suasana. Aku bosen sama model rambut panjang. Aku lebih suka pendek. Nggak repot.

Udahan ya, soalnya post ini kurang kerjaan banget. Bye!

Rose and the King of Huahahi Creatures- Part 7 (last part)

Bagian terakhir



"Maikel! Senang melihatmu kembali!" sindir Raja. "Oh, aku juga, MacBook," balas Maikel Jeksen. "Ngapain kamu sama orang-orang tak berdaya itu?" Raja MacBook tertawa keras. "Mereka selalu membangkang terhadapku!" katanya. "Makanya kutangkap," Maikel Jeksen terlihat marah.

"Kamu masih belum menyesal juga, setelah kuusir?! Anak tak sopan!"geram Maikel. "Biar. Pengawal, tangkap dia!" Para pengawal segera mengepung Maikel, namun tiba-tiba dia menghilang! Para pengawal pun terkejut. "Mencariku?" Tiba-tiba saja, Maikel ada di belakang pengawal itu. "Ayo! Kejar aku!" Maikel berlari ke ruang barat, tempat Rose dan kawan-kawannya dipenjara.


"Aku mendengar ada suara sepatu kantoran menuju ke sini," kata Rose. "Mungkin ada yang mau menolong kita." Teman-temannya mengeluh. "Mana mungkin! Tidak ada rakyat kerajaan Huahahi yang keluar dari kota yang berada di kapsul di sayap tenggara---apalagi ke penjara kerajaan untuk menolong orang-orang asing seperti kita! Kita sendiri yang harus menjerit-jerit minta tolong!" ujar Kingsley. "Tapi kita sudah melakukannya, dan hasilnya nihil. NOL besar!" protes Quinsha. Mereka mengerang.


"Wah, sial...aku terpojok...," akhirnya, Maikel terpojok di sudut ruang barat, tepat di samping sel penjara Rose dan teman-temannya. "Kau tak akan berhasil, Jeksen. Masuk ke penjara!" seru pengawal yang memimpin pasukan pengawal . "Tidak akan!" bantah Maikel. Maikel melirik ke sel penjara Rose. "Karena, sudah ada yang menempati," tambahnya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Rose. Rose diam saja, meski dalam hati ia menjerit kegirangan. "Tolong kami! Kami orang-orang tak berdaya yang ditangkap oleh Raja. Bebaskan kami, Maikel Jeksen! Aku fans beratmu!" Pinta Rose, sedikit memaksa. "Baiklah," kata Maikel, "tapi ceritakan dulu bagaimana kalian bisa ditangkap. Kalau masuk akal, baru akan kubebaskan." Rose menceritakan seharian itu, bagaimana ia bisa sampai di istana kerajaan Huahahi, bertemu Natasha dan Carmen, dan lain-lainnya."Oke, aku akan membebaskanmu. Ini, pegang tali ini erat-erat, aku akan mengeluarkan kalian dari sini immediately," Maikel memberikan sebuah tali yang kira-kira panjangnya 50 meter. Satu per satu, mereka memegangnya. Urutannya Rose, Natasha, Carmen, Hershey, Rocky, Queeny, Kingsley, Quinsha, Padma, Horace, dan terakhir Ramon. "Pejamkan mata kalian!" Perintah Maikel. Mereka memejamkan mata. "Sekarang, buka mata kalian dan lepas talinya!" Mereka melepas pegangan talinya dan membuka mata. Ajaib! Tiba-tiba, mereka berada di ruang utama lagi.

"Ngapain kalian di sini? Kalian, kan, sudah kutangkap," kata Raja dengan nada mencemooh. "Aku yang membebaskannya, MacBook," jawab Maikel. "Sekarang biarkanlah aku juga menghancurkan kerajaan Huahahi dan mengambil penghuni kota Ebenzur." Raja terlihat ketakutan. "Ampun, Maikel! Aku menyesal. Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin menjadi penguasa alam semesta, itu saja." "Sudah terlambat, Mac," kata Maikel menyeringai, "maafkan aku juga. " Tiba-tiba saja, sang Raja muntah darah dan jatuh tersungkur. "Dia sudah mati. Penduduk Ebenzur , yang merupakan bekas penduduk Huahahi, akan segera kupindahkan. Sekarang pergilah, gunakan pesawat ini!" kata Maikel dengan dingin. Rose dan teman-temannya segera masuk pesawat itu dan pergi meninggalkan pesawat (bekas) kerajaan Huahahi. "Makasih, Maikel!" Seru mereka. Maikel melambaikan tangan kepada mereka.



"Rose Worthingale! Natasha Thornton! Kalian darimana saja?!" Tanya sebuah suara. "Di...dimana kita?" Natasha balas bertanya pada suara itu. "Ini aku, Sierra. Kalian ada di klinik sekolah. Kalian luka berat, karena kalian jatuh dari langit. Seperti apaan saja," jawab suara itu. "Hah? Jatuh dari langit?!" kataku tak percaya. "Iya, Rose. Memang ajaib. Sungguh, sebelumnya aku belum lihat hal seperti ini," ujar Sierra. "Kalian istirahat dulu. Nanti, orangtua kalian akan menjemput." Lalu, Sierra pergi meninggalkan aku dan Natasha.


"Natasha, kita kembali! Tapi aneh, sebelumnya aku di rumah, sekarang di sekolah. Siapa sih, yang menurunkan kita di sini?" Seruku. "Mana aku tahu, Rose. Awalnya, aku juga di rumah. Tapi, sekarang kita di sekolah. Padahal tidak ada apa-apa di sekolah, cuma rapat klub marching band," jawab Natasha. "Oh ya, aku mau tanya, maukah kau menjadi sahabatku?" Aku mengangguk. "Tentu saja!". Kamipun berpelukan.


Dan, berakhirlah petualangan Rose. Sejak saat itu pula, Rose dan Natasha bersahabat, dan sang Raja yang merupakan orang terkenal namanya tak pernah terdengar lagi.


~TAMAT~ (tunggulah cerita baru, thanks for reading!)

Sahabatku...

Sahabatku...
Kau adalah teman baikku
Melebihi teman-temanku yang lain

Sahabatku...
Kau adalah penghiburku
Menghiburku di saat ku sedih
Membuatku lebih bahagia


Sahabatku...
Kau selalu di sampingku
Tak pernah ingin meninggalkanku
Untuk selama-lamanya


Sahabatku...
Kau membelaku saat dilawan
Membantuku saat kesusahan
Sayang ku tak bisa membalas kebaikanmu
Yang sangat berarti bagimu


Sahabatku...
Kau adalah penerang jiwaku
Sebagai panutan dan inspirasiku
Ku selalu teringat akan dirimu


Sahabatku...
Kau selalu mengingatkanku
Bila ku bersalah
Bila aku berbuat tidak benar


Sahabatku...
Kau adalah orang kepercayaanku
Tempatku mengungkap rahasiaku
Tempatku mencurahkan isi hatiku

Sahabatku...
Kau selalu membuatku
Merasa bahagia


Sahabatku...
Betapa aku sangat bersyukur
Mempunyai sahabat sepertimu
Baik dan setia
Sopan dan beradab
Yang pastinya....


Aku bangga punya sahabat sepertimu.

(By Tiara Aquila Putri, puisi aneh

Thursday, September 9, 2010

Rose and the King of Huahahi Creatures- Part 6

Inilah part 6!!!


Kami berubah lagi menjadi manusia! Aku senang sekali. Natasha juga terlihat bahagia. Hershey dan Rocky juga. Queeny pun ikut senang. Apalagi Carmen. Ia memeluk tubuhnya sendiri. "Ahh, setelah bertahun-tahun menjadi pion catur, akhirnya aku kembali jadi manusia! Makasih , Queeny!" Seru Carmen bahagia. "Hah? Kamu cowok?!" Tanya Queeny. Wujud manusianya cantik sekali, meski ia terlihat berusia setengah baya. Hershey berubah menjadi pemuda berumur duapuluh tahunan yang berbaju seperti orang mau berkuda. Rocky berubah menjadi laki-laki tua berumur enampuluhan. Kalau Carmen, yah, dia masih terlihat muda! Kelihatannya, dia hanya lebih tua dariku dan Natasha 3 atau 4 tahun. Aku dan Natasha, tetap sama seperti sebelumnya, menjadi anak perempuan berumur 12 tahun. "Queeny, apakah kita sudah boleh keluar? Sekalian membagikan ramuan," tanyaku. "Boleh saja. Toh, bom itu sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Hershey, tolong ya, bawakan kotak berisi ramuan itu!" Jawab Queeny. Hershey mengangkat dua kotak berisi ramuan-ramuan itu sekaligus. Kuat juga dia, batinku dalam hati. Kami langsung keluar dari tank. Situasinya sangat gawat. Beberapa dari mereka ditawan. Bahkan, ada yang dibunuh oleh sang Raja. "Sungguh kejam sang Raja!" Gumamku. "Ya ampun! Sudah banyak dari mereka yang ditawan dan dibunuh!" Seru Natasha. "Kamu benar, Natasha. Tak lain, yang membunuh mereka adalah...," "SANG RAJA!" Seru kami berenam. Kami melihat pion catur yang masih bertahan. Hanya ada lima, dan mereka semua luka berat. "Kingsley! Horace! Padma! Quinsha! Ramon! Kalian tak apa-apa?" Seru Carmen, Hershey, Rocky, dan Queeny. Dari namanya, aku dan Natasha langsung mengetahui siapa nama mereka masing-masing. "Seratus dari kita terbunuh, tujuhpuluh dari kita ditawan di sayap selatan. Sisanya hanya kalian dan kita," jawab mereka. Aku merasa iba melihat mereka. "Kalian malang sekali! Penuh dengan luka dan memar. Ayo, kita kembali ke tank," kataku. "Katanya, mau keluar. Huh, dasar plin-plan!" Ledek Natasha. Aku mendengus kesal dan kembali ke tank.


Kami kembali ke tank. Aku dan Natasha membagikan ramuan kepada mereka berlima. Mereka langsung meminumnya, dan berubah menjadi manusia. Kami keluar lagi dari tank, entah mengapa. Carmen yang mengusulkan. Lalu, kami melihat sang raja tertawa puas dan penuh kemenangan.

"Hahaha, teman-teman kalian sudah banyak yang ditawan dan hilang nyawanya, ya?" Katanya sinis. "Seharusnya kalian berterimakasih padaku, karena telah mengurangi beban." "Siapa yang mau berterimakasih padamu? Kau membunuh teman-temanku!" Bantahku. "Oh, Rose-ku sayang. Bukannya kau nge-fans sama aku?" Tanyanya dengan sinis. "Sekarang tidak, karena kau jahat!" Seruku dengan yakin. "Baguslah kalau begitu. Aku punya hadiah untuk ex-fans. Tadaaa!" Tiba-tiba, muncul seekor monster setinggi gedung sekolahku menyerang Padma. "Tolong!" Seru Padma. "Padma diserang! Ambil posisi!" Teriak Rocky sambil membagikan pedang dan tameng. Kami menyerang langsung. Namun, tetap saja monster itu lebih kuat. Ia membuat Kingsley dan Quinsha terjatuh. "Hei, Carmen! Bagaimana kalau kita bagi dua-dua, sementara Padma ditangkap?" Usul Ramon. "Bagus juga usulmu. Rose dengan Natasha, Hershey dengan Rocky, Quinsha dengan Queeny, Kingsley dengan Horace, dan Ramon dengan aku. Cari pasangan masing-masing!" Perintah Carmen yang langsung menggandeng tangan Ramon. Kami pun berpencar.


"Rose! Kita serang ekornya!" Seru Natasha. "Nat, kau tahu aku tak jago main pedang-pedangan," ujarku. "Sudahlah, ayo!" Desak Natasha. Kami berlari menuju ekor monster itu. Natasha di ujung kanan ekor, aku di ujung terakhir ekor. "Gimana, nih?!" Tanyaku panik. "Potong saja seperti memotong sushi!" Jawab Natasha. Dengan sigap, aku memotong ekor monster itu menjadi beberapa potong. Monster itu menjadi lebih lemas, dan tangkapannya, Padma jatuh. "Aku bebas!" kudengar dia berteriak seperti itu. Dia langsung kabur ke tank.


Setelah monster itu mati, kami bersorak riang. Raja menatap kami dengan tidak senang. "Huh, aku masih punya hadiah buat kalian!" Gerutunya. Ia memanggil pengawal-pengawalnya. "Tangkap mereka!" Aku, Natasha, Carmen, Hershey, Rocky, Queeny, Kingsley, Quinsha, Padma, Horace dan Ramon ditangkap. Satu orang , dua pengawal. Kami dibawa ke ruang barat. "Tolong!" Jeritku. "Lepaskan kami!" Namun, pengawal-pengawal itu diam saja, hingga...
"Kau masih belum menyesal juga, MacBook?"

Siapa yang mengatakan ucapan tadi?
Apakah Rose dan kawan-kawan bisa kembali ke bumi?
Bersambung ya...dan selamat hari raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.

Rose and the King of Huahahi Creatures- Part 5

Hmmm, ini adalah bagian selanjutnya!




"Hmm, kurasa ada yang melakukan sesuatu pada makananku!" Kata Maikel Jeksen di pesawatnya. "Siapa itu, Tuan? Diapakannya makanan buatan Tuan?" Tanya asistennya, Carlo dan Theo. Mereka merupakan sepasang sepatu kembar yang menjadi asisten Maikel Jeksen, seperti yang kujelaskan tadi. "Anak perempuan berambut brunette itu. Dia memuntahkan makananku!" Jawab Maikel Jeksen. Dia mulai emosi. "Tenang Tuan, yang kulihat dari jam ajaibku, yang membuat anak itu memuntahkan makanan tuan adalah....si MacBook." Ujar Carlo. "Apa? Si MacBook?! Bagaimana ia bisa menangkap anak itu?! Padahal, makanan yang kuberi sudah dilindungi dengan anti-MacBook!" Maikel Jeksen bertingkah tak percaya. "Tuan, aku juga melihat dari jamku, anak itu ditawan! Ia dikutuk jadi kuda poni!" kata Theo. "TIDAAAAAK!!!! Carlo, Theo, siapkan pesawat kapsulku. Kita ke pesawat kerajaan Huahahi!" Seru Maikel Jeksen. Carlo dan Theo mempersiapkan pesawat kapsul.


Sekadar tahu saja, Maikel Jeksen dan si MacBook dulunya berteman baik. Mereka membuat suatu kota bernama Ebenzur. Namun, semenjak si MacBook dewasa, si MacBook menjadi sombong dan jahat. Ia selalu memperbudak Maikel Jeksen. Karena kesal, Maikel Jeksen mengusir si MacBook. Si MacBook kesal, lalu membuat kerajaan sendiri bernama Kerajaan Huahahi. Penghuni kota Ebenzur dibawa olehnya dan disihir menjadi makhluk Huahahi yang jahat. Sementara, bagi yang menolak untuk disihir akan disihir paksa dan dipekerjakan sebagai pesuruh. Si MacBook juga memiliki ilmu hitam yang menyeramkan. Kembali ke cerita!

Akhirnya, Maikel Jeksen dan kedua asistennya pergi ke istana Raja MacBook menggunakan pesawat kapsul. Maikel di bagian kemudi, sedangkan Carlo dan Theo hanya menjadi penumpang (ih, keenakan!). Vrooooom....! Maikel menyetir pesawat kapsul hingga kecepatan 1.000.000.000 km/milidetik. "TOLONG!!!!" Seru Carlo dan Theo.




Akh, sial! Aku dan Natasha berubah menjadi, harus kukatakan, yah, kuda poni. Natasha takut melihat dirinya sendiri (tahu kan, dia takut sama kuda). "Oh! Malang betul nasib kalian!" Kata Carmen panik. "Berarti, kita harus membuat dua botol ramuan lagi, deh," desah Hershey. "Rocky, psst, psst...," Hershey membisikkan sesuatu pada Rocky. Lalu, Rocky pergi dari ruang utama. "Kau bisikkan apa pada Rocky?" Tanyaku. "Lihat saja nanti!" Hershey mengedipkan sebelah matanya. "Huft, nggak enak, ya, jadi kuda poni?" Kataku pada Natasha. Natasha hanya mengangguk sambil menangis. "Aku takut pada diriku sendiri...huwaaa!" "DIAM!" Bentak sang Raja. Aku kesal karena ia membentak temanku. "Apa maksudmu, membentak temanku yang emang kudaphobia?!" Aku balas membentak. Raja tertawa. Tawanya aneh sekali, mengalahkan Voldemort. "Adakah hak-mu untuk membentak aku yang lebih tua darimu, Rose si Kuda Poni?" Tawanya menggelegar lagi. Aku meringis ketakutan mendengar tawanya yang mirip tawa nenek sihir. "Kau tak usah membelaku, Rose," bisik Natasha. "Aku tak mau kau dibentak, Natasha! Kasihan kamu!" Aku berkata agak keras. "Ohoho, ternyata kuda juga bisa mengasihani kuda yang satunya, ya! Keren sekali! Seumur hidup, sebelumnya aku belum pernah melihat seperti ini!" Ejek Raja. Namun....


"Serang!" Seru Rocky. Beberapa pion catur mendorong sebuah tank raksasa. Di dalamnya, ada sebuah pion ratu yang mengendalikan tank itu. Ia membuat tank itu menembakkan beberapa bom. "Hei! Kuda-kuda! Hershey! Carmen! Sini!" Seru pion ratu itu dari dalam tank. Aku, Natasha, Carmen, dan Hershey langsung berlari masuk ke dalam tank.




Di kamar Rose...
"Ini kamar anak itu, Tuan," jelas Carlo. "Benarkah? Kalau tidak salah, inikan, dulunya kamar tidur si MacBook! Apa dia tidak kena sial?" Tanya Maikel. "Dia belum tahu, Tuan," jawab Theo. Maikel mengangguk. "Hmmm. Mari kita periksa tempat ini," gumamnya. Mereka segera keluar dari pesawat kapsul, lalu masuk ke kamar Rose. Tidak terkunci dengan rapat, batin Maikel. Krieeek...pintu itu terbuka sendiri.

"Wah, bagus betul kamar ini! Ada posterku pula!" Seru Maikel kagum, karena melihat poster dirinya terpampang di dinding. "Tuan, tolong, jangan narsis," tegur Theo. "Baiklah, Theo. Kau kusuruh memeriksa bagian kiri. Carlo, kau kusuruh memeriksa bagian kanan. Mengerti?" Perintah Maikel. "Mengerti, Tuan," jawab Carlo dan Theo menuju tempatnya masing-masing. Mereka langsung mencari tanda-tanda atau petunjuk.

15 menit kemudian...
"Tidak ada, Tuan. Meski sudah dicari-cari hingga ke dalam lubang tikusnya, tetap tidak ada," lapor Carlo dan Theo. "Ya sudah," kata Maikel, "ayo kita ke ruang utama. Sudah lama sekali aku tidak bertemu si MacBook. Mereka masuk ke dalam pesawat kapsul lagi, keluar dari kamar Rose, dan bergegas ke ruang utama.



"Kenapa kau menyuruh kami untuk masuk ke sini, pion ratu?" Tanyaku. "Satu, karena di luar berbahaya. Dua, karena aku punya ramuan untuk mengubah kita semua menjadi manusia," jawab pion ratu itu. "Oh ya, namaku Queeny," ia juga memperkenalkan diri. "Oh, begitu. Dan, siapa yang memanggil kalian ke sini?" Kali ini, Carmen yang bertanya. "Kau tidak diberitahu Hershey atau Rocky, ya? Mereka berdua-lah yang meminta kami membuat ramuan pengubah dan membawa tank raksasa ini." Jawab Queeny mantap. "Kalian hebat! Makasih ya, Hershey dan Rocky! Juga para pion catur lainnya," ujar Natasha. "Sama-sama." Kata Hershey, Rocky dan Queeny serempak. "Ini minumlah! Ambil masing-masing satu botol," kata Queeny sambil menyerahkan (dia adalah satu-satunya dari para pion itu yang memiliki tangan, begitu kata Carmen) lima botol ramuan kepada kami berlima. Queeny sendiri juga mengambil sebotol. "Silahkan diminum!" Seru Queeny. Kami berenam meminumnya, dan...

~TO BE CONTINUED~

Rose and the King of Huahahi Creatures- Part 4

Penasaran sama part selanjutnya? Ini dia!

"Natasha, kamu tahu, gak, urusan Carmen itu tentang apa?" tanyaku pada Natasha. Natasha menggeleng. "Dia hanya mengajakku dan kamu ke kamarnya. Cuma itu," katanya. Aku diam saja, lalu melanjutkan perjalanan menuju kamar Carmen.

Tok tok tok! "Apakah itu Natasha dan Rose?" terdengar suara Carmen dari dalam kamar itu. "Iya!" Jawab Natasha. Pintu kamar Carmen langsung terbuka sendiri. Aku masuk dengan ketakutan. Sedangkan, sih, Natasha biasa saja. Di sana, ada sekitar 8 jenis-jenis pion catur. Ada yang bentuk kuda, benteng, ratu, raja, prajurit, menteri, dan sebagainya. Warnanya berbagai. "Selamat datang!" Sapa Carmen. "Kalian semua...tinggal di sini?" Tanyaku heran. "Iya. Dulunya, kami juga manusia. Tapi, karena melawan sang Raja, maka kami disihir menjadi pion-pion catur dan menjadi pesuruh sang Raja juga," jawab sebuah pion kuda. "Oh ya, namaku Hershey the Knight Horse," pion itu juga memperkenalkan diri. "Dan ini Rocky the Rook," Hershey menunjuk sebuah makhluk yang berbentuk seperti benteng. "Oh ya, aku mengerti. Kenapa kamu memanggilku dan Natasha kemari, Carmen?" Tanyaku lagi. "Kami hendak menyusun rencana agar kami kembali menjadi semula dan kabur dari pesawat ini. Namun, kami tidak kunjung juga berhasil. Kami butuh bantuan kalian," jawab Carmen. "Ya, kami bosan di sini!" Seru Hershey. "Aku juga!" Tambah Rocky. "Yah, mungkin aku tahu sebuah ide," kata Natasha. "Jadi, kita minta ijin ke toilet di sayap kiri pesawat, yang ada jendela keluar pesawat. Kita semua kabur lewat situ, kembali ke bumi dengan pesawat kapsul di kamar masing-masing. Lalu---""Kita berubahnya gimana?" Potong Carmen. "Aku belum selesai, Carmen! Kita akan membuat ramuan untuk merubah kalian, para pion-pion catur menjadi semula. Diminumnya pas udah di toilet! Setelah diminum, kita keluar dari pesawat lewat jendelanya. Jendelanya besar, kok! Bawa pesawat kapsul sendiri-sendiri, portable, kok!" Kata Natasha. "Mmm, Natasha? Apakah kita tak usah menjawab tantangan Raja untuk menebak namanya?" Aku bertanya dengan wajah polos. "Oho, perlu! Rajanya adalah....psst, psst...," Natasha membisikkan nama sang Raja kepadaku. "Apa? Dia? Nggak disangka!" Seruku. Natasha dan pion-pion catur itu tertawa. "Dia gapfo banget, gagap informasi," ledek Hershey. Rocky mengangguk. "Yah....maka....karena aku sudah tahu jawabannya, maka aku akan memberitahunya SEKARANG JUGA!" Aku keluar dari ruangan Carmen. "Tunggu aku!" Seru Natasha dan Carmen. Hershey dan Rocky ikut-ikutan.


"Raja! Raja!" Di ruang utama, aku mencari-cari sang Raja. "Kenapa?" Tiba-tiba saja, dia berada di belakangku. Aku terkejut. "Ada apa sih, manggil-manggil? Kamu emang nge-fans aku?" Tanyanya. "Iya, aku nge-fans kamu. Terus, aku udah tahu nama aslimu!" Jawabku penuh kemenangan. "Jadi....siapa namaku?" Tanya Raja dengan sinis. "Namamu...," aku membisikkan namanya ke Raja. "Hah?! Bagaimana kau bisa tahu?" Ia terkejut. "Hehehe...aku diberitahu Natasha," jawabku sambil menunjuk Natasha. "Dasar! Kusihir kau jadi kuda poni!" Raja mengarahkan tongkatnya ke arahku. Sinar hijau menyelimutiku. Namun, anehnya, aku tidak berubah menjadi kuda poni! Aku tetap diriku sendiri! "Apakah kau habis memakan makanan aneh dari Maikel Jeksen?" Raja bertanya dengan penuh amarah. "Iya. Memangnya kenapa?" Aku balas bertanya. "Makanan itu....bisa menolak segala mantra sang Raja!" Seru Natasha. "Hah? Be...benarkah?" Aku keheranan. "YA! Makanan yang dibuat Maikel Jeksen akan membuat mantra yang kuberi padamu tak berhasil! Kau curang! Kusuruh kau untuk memuntahkannya!" Bentak Raja. "Tidak mau!" Seruku. "Ya sudah, mari kita lakukan dengan cara baik-baik...," tiba-tiba saja, aku memuntahkan makanan dari Maikel Jeksen. Sang Raja tertawa dengan puas. "Sekarang...aku benar-benar akan mengubahmu menjadi kuda poni! Dan, kau akan benar-benar berubah, karena makanan Maikel Jeksen sudah kaumuntahkan!" Raja kembali mengarahkan tongkatnya padaku. Dan pada Natasha juga! Kami berdua diselimuti sinar hijau. Aku dan Natasha menjerit-jerit ketakutan. "Carmen! Hershey! Rocky! Tolong kami!" Jeritku dan Natasha. Sudah setengah badan kami menjadi badan kuda. "Tolong, ubahlah kami menjadi--""Manusia setengah badan kuda saja!" Namun, sang Raja diam saja. Sudah tiga perempat badan kami menjadi badan dan leher kuda. "Tinggal kepala kita!" Seruku ketakutan. "Aku tak mau jadi kuda, karena aku takut kuda! Raja, kasihanilah kami!" Rintih Natasha. Raja tetap tidak melakukan apa-apa. Hanya tertawa jahat.

Apakah Rose dan Natasha akan berubah menjadi kuda poni?
Adakah seseorang menyelinap ke kamar Rose? Untuk apakah orang itu? Menyelamatkan atau malah menghancurkan Rose?

Lihatlah di bagian selanjutnya!

Monday, September 6, 2010

Rose and the King of Huahahi Creatures- Part 3

Lanjutan part sebelumnya, penasaran?


Aku jadi penasaran, sangat, sangat penasaran. "Sumpah, aku pernah lihat kamu di se...dua buah film, tapi aku hanya tahu nama yang kamu perankan!" Kataku. "Hayo, siapa aku? Ada hadiahnya, lho...," goda sang Raja. "Hadiah apa?" Tanyaku. "Kamu dan teman-temanmu akan kembali lagi ke Bumi!" Aku terkejut. "Kalau kau tidak bisa menjawab...kau dan teman-temanmu akan di sini terus selamanya!" Natasha dan Carmen terkejut. "Waktu menjawabmu adalah selama seminggu, dimulai dari...sekarang juga!" serunya. "Carmen! Bawa dia ke kamarnya! Tapi, sebelumnya, pakaikan dulu baju kerajaan! Bajunya terlalu aneh!" Perintahnya kepada Carmen. Carmen mengangguk dengan mantap. Lalu, dia mengajakku dan Natasha pergi dari ruang utama.


"Baju apaan, sih, maksudnya sang Raja?" tanyaku agak bingung. "Kalau di negeri tempat makhluk Huahahi tinggal, bajumu tuh termasuk aneh, Rose. Lihat saja bajuku. Ini baju khas negeri Huahahi," jawab Natasha tegas. "Ayo, pakai bajumu dulu. Ini baju buatanku yang terbaru," kata Carmen sambil memberikan sebuah baju kepadaku. Bajunya gaun yang hanya sebelah lengannya. Warnanya kuning keemasan, warna kesukaanku. Namun, ukurannya kecil sekali! "Gimana bisa muat, kalau ukuran cuma segini!?" Tanyaku agak kesal. "Coba saja! Baju ini akan menyesuaikan dengan ukuran tubuhmu!" Jawab Carmen dengan sabar. Aku langsung bersembunyi di balik sebuah tiang untuk berganti baju. Benar kata Carmen, baju itu langsung mengikuti bentuk tubuhku! Baju itu tidak terlalu kecil, terlalu besar, namun pas. Aku segera kembali ke tempat Carmen dan Natasha. "Bagus banget bajumu!" Puji Natasha. "Makasih," kataku tersipu. "Biasa aja ah, baju ini. Sama-sama baju," aku berkata. Kami berjalan hingga berada di depan sebuah pintu berwarna emas. Carmen mengeluarkan sebuah kunci emas, lalu membukanya. Carmen memberikan kunci emas itu padaku. "Ini adalah milikmu," katanya, "karena kamar ini akan ditempatimu. Semuanya berisi hal-hal yang kausuka. Lihatlah," Aku melangkah masuk ke kamarku. Bagus...banget! Warna juga kuning keemasan seperti gaunku. Lantainya bukan keramik atau kayu, tapi karpet. Ada televisi LCD besar, sekitar 42". Ada Wii, console game yang paling kuinginkan. Ada juga sebuah lemari, yang pastinya berisikan baju-baju khas Huahahi lainnya. Kulkas mini, rak buku yang berisi buku-buk yang kusuka, rak mainan, juga ada. Ada kamar mandinya. Saat kubuka pintu kamar mandinya, wow! Ada sebuah jacuzzi (kalau gak salah, itu sebuah bak mandi yang bentuknya beda dengan bak mandi biasa) yang bisa membuat air panas atau dingin, wastafel dengan keran otomatis, kloset yang cara meng-flushnya dengan sentuhan tangan, shower dengan air pijat (atau apalah namanya), keset beludru waterproof, sikat gigi yang bisa mengeluarkan odol-nya sendiri, tirai untuk menutup "pribadi" kita saat mandi, dan lain-lain. Semuanya bertuliskan namaku, Rose Worthingale. Aku sukaaaa sekali kamar mandi ini. Kemudian, aku keluar dari kamar mandi dan membuka kulkas mini itu. Isinya semua makanan yang kusuka. Anehnya, mereka semua berbentuk seperti minuman. Tapi, saat kucoba, rasanya tetap sama tuh dengan makanan yang tertulis di botolnya. Aku melihat-lihat isi lemariku. Keren-keren bajunya! Aku segera merebahkan diri di tempat tidur king yang ada. Empuk sekali! Kalau seandainya saja di bumi, kamarku seperti ini...pasti aku akan betah di kamarku! Kembali ke cerita.


Karena aku kurang suka dengan baju yang diberikan Carmen tadi, aku segera menggantinya. Baju yang akan menjadi penggantinya adalah gaun berlengan pendek gembung dan bawahnya juga gembung. Warnanya putih dengan motif polkadot warna-warni. Di pinggangnya, ada sabuk kulit berwarna putih dan berhias pita putih. Bawahannya, stocking putih dan sepatu flat putih. Setelah itu, aku menyalakan televisi dan mencari channel kesukaanku. Isinya film action semua, sesuai kesukaanku. Aku menontonnya dengan semangat. Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu.

Tok tok tok! "Siapa itu?" Tanyaku. "Ini Natasha. Carmen menyuruhku untuk mengajakmu ke kamarnya," jawab si pengetuk pintu. Aku segera membukakakan pintu. "Kita dipanggil Carmen ke kamarnya. Ada sebuah urusan," jelasnya. "Tapi---" "Ayolah!" Natasha menarik tanganku, lalu kami keluar dari kamar. Aku mengunci pintu kamarku dengan segera. Namun, aku tidak sempat mengunci pintu kamarku dengan benar, karena Natasha menarik tanganku. Dia begitu terburu-buru.

Urusan apa yang melibatkan Rose dan Natasha?
Apakah mungkin saja ada seseorang yang menyelinap masuk ke kamar Rose yang pintunya tidak terkunci dengan benar?
Jawabannya hanya di bagian selanjutnya...

Saturday, September 4, 2010

My Secret Friend (part one)

Ini adalah cerita tentang seorang anak bernama Kathy yang menjadi "teman" rahasia musuhnya sendiri. Mau baca?

Halo, namaku Kathy Carson dari New York. Kota tempat tinggalku ini begitu ramai, sampai-sampai setiap aku pulang sekolah paling tidak ada sekitar sepuluh buah mobil melewati jalan raya.



Sekolahku bernama Golden Oak School. Di sekolah ini, semua muridnya mempunyai setidaknya satu sahabat. Kecuali aku. Mengapa? Karena, aku dijauhi oleh semua murid. Hanya para staf dan guru sekolah yang ramah padaku. Namun, aku tahu siapa yang paling menjauhiku. Namanya Marsella.


Marsella adalah anak kepala sekolahku. Karena kepala sekolahku dan ortuku berteman dekat, maka disuruhnya aku bermain dengan Marsella, begitupun sebaiknya. Tapi, aku tidak suka pada Marsella karena dia suka pamer. Maklum, ayah ibunya orang kaya. Segala barang ditunjukkannya. Hapenya yang iPhone, mobil pribadi (kecil-kecil udah punya mobil pribadi?) Bentley , kalung emas asli, mainan dari luar negeri, rumahnya yang hampir sebesar mall, dan sebagainya. Dia juga tidak sopan padaku, bersikap manis pada orangtuaku. Padahal, dia sering mengejek orangtuaku miskin.

Teman-temanku di sekolah, semua juga menjauhiku. Tidak ada sepersepun dari mereka yang mendekatiku, apalagi menyapa atau mengajak bicara. Aku selalu diolok-olok oleh mereka yang bukan-bukan. Aku selalu dibilang suka menghajar teman-temanku dan berkata kasar. Aku juga selalu dihina "Sok Pintar" karena menurut para guru, aku ini sangat pintar. Aku sedih dan kesal sekali. Mengapa mereka selalu memperlakukanku seperti itu? tanyaku penasaran. Aku sudah lama ingin membalas mereka, tapi saat itu aku masih sabar. Sekarang, aku sudah tak dapat lagi menahan kesabaranku. Aku menghampiri Marsella,yang juga merupakan sang Ratu Gosip di sekolah. Dia selalu gosip tentang aku.

"Maksud kamu apa, sih, jauhin aku melulu?!" tanyaku tak sabaran. "Oh-oh, si Sok Baik marah! Bukan baik lagi namanya!" Ejek Marsella. Aku segera menamparnya dengan keras. Tamparan terkeras yang kubisa. Marsella meringis kesakitan, ia menahan tangis. Teman-teman Marsella, maksudku, pengikut-pengikut Marsella yang benar-benar mengagumi Marsella, memandangku dengan marah. Mereka pergi meninggalkanku. Aku tersenyum tipis.


"Kenapa kamu menampar Marsella, hah?" Omel orangtuaku. "Kasihan dia. Anak tunggal tak berdaya, selalu bersikap manis dan sopan," Aku tertunduk. "Dia selalu kasar dan menggosipku yang tidak benar, Bu," untuk pertama kalinya dalam hidup, aku membantah orangtuaku. "Dia hanya bersikap manis dan sopan di depan kalian, tapi tidak di belakang kalian." "Bohong! Kamu dihukum tidak bermain internet selama seminggu!" Bentak orangtuaku. Aku meninggalkan mereka dengan datar , namun orangtuaku mengatakan sesuatu. "Kamu boleh bermain internet untuk yang terakhir kalinya," Maka, aku segera berlari ke komputer, menyalakan komputer , dan mulai bermain internet. Aku membuka Twitter-ku. Kulihat, Marsella menulis sebuah tweet.

marsellacute: "Aku butuh teman curhat. Please RT if you want to be my teman curhat!"

Aku tersenyum. Aha, aku akan membuat akun baru dengan nama lain dan mengaku menjadi orang lain, dan menjadi teman curhat Marsella! Jadi, aku bisa tahu segala unek-unek Marsella. Aku langsung logout Twitter-ku, dan meng-klik "create a new account".

Apa yang akan kulakukan?
Apakah Marsella akan menjadikanku sebagai teman curhatnya?
Lihat di bagian selanjutnya!

Thursday, September 2, 2010

Rose and the King of Huahahi Creatures Part 2

Aku segera dibawa oleh Natasha. "Natasha, sudah pernahkah kau melihat sang ratu makhluk Huahahi?" Tanyaku. "Sudah. Dia seperti...," "Natasha! Ngapain kamu ngasih tahu wujud sang Ratu sama anak ini?!" Potong sebuah makhluk yang bentuknya seperti....pion menteri/gajah/bishop dalam catur. "Kamu mirip menteri di permainan catur,deh," ujarku sambil menunjuk makhluk berwujud aneh itu. Makhluk menteri itu menjawab, "Kayak aku suka aja jadi kayak begini! Aku disihir sama ratu, tahu!" Aku tertawa kecil. "Oh ya, namamu siapa? Seminggu aku di sini, aku belum mengenalmu," tanya Natasha. "Aku Carmen the Bishop Guy. Cukup panggil Carmen," jawab makhluk yang bernama Carmen itu. "Kamu udah seminggu di sini? Pantesan aja di sekolah aku nggak pernah liat kamu lagi!" Seruku. "Iya. Aku diculik oleh cahaya yang biasa menarik manusia. Yang kayak ada di UFO. Tapi, ini bukan UFO soalnya nggak berbentuk kayak piring," jelas Natasha. "Oh, begitu. Ya sudah, aku akan menunggu sampai saatnya tiba," ujarku. Kami berjalan ke ruang utama , tempat singgasana Ratu.

Kami sudah berada di ruang utama. Sebelumnya, mataku ditutup agar tidak melihat wujud rahasia sang Ratu. "Kau tidak menutup matamu?" Tanyaku. "Sebelumnya, iya. Namun, sekarang aku tak perlu menutup mata lagi, karena aku sudah melihatnya. Hati-hati, kamu nyaris nabrak tiang," jawab Natasha. Bruk! Aku menabrak tiang. "Aw! Sakit!" Rintihku. "Dahimu sakit? Ini, pakailah plester yang kuberi. Bisa menyembuhkan luka dengan cepat!" Carmen memberiku selembar plester. Aku dibantu Natasha memakai plester tersebut, karena mataku tertutup. "Thanks, Natasha!" Aku berterima kasih. "Sama-sama, Rose," balas Natasha. "Kita sudah hampir sampai. Ikuti langkahku," kata Carmen sambil berjalan zig-zag. Aku,sih,asal ikut aja. Dan, saat Carmen berhenti, aku ikut berhenti. Pelan-pelan , Natasha membuka penutup mataku dan....


"APA?! Ratunya...COWOK?! Harusnya raja, dong!" Kataku terkejut. "Karena sang Ratu yang asli sudah meninggal, maka aku yang berhak menggantinya," jelas sang Ratu, eh, Raja kepadaku. "Itulah sebabnya, di film yang selanjutnya, pemerannya diganti," kata Natasha tiba-tiba. "Maksudmu?" Tanyaku. "Kamu nggak tahu siapa dia? Dia, tuh, pemeran utama film favoritmu! Sekarang, umurnya sudah 100 tahun dalam hitungan Huahahi!" Jawab Carmen. "Jadi...dia...ehm...ah..." Aku jadi gagap kayak Ajis Gagap, yang sering kutonton di Trans 7. "Kamu nggak tahu, siapa namaku?" Tanya sang Raja. Aku menggeleng. "Aku cuma tahu peranmu di film itu. Sebagai..." "Ya, aku tahu," potong sang Raja. "Dasar lamban." Aku mendengus kesal. "Bagaimana caranya sampai kamu jadi raja?" Aku bertanya. "Ceritanya sangat panjang," jawab Raja. "Kenapa kau menculikku, juga menculik Natasha?!" Tanyaku lagi. "Yah, dari benda ajaib ini, aku bisa tahu kamu nge-fans sama aku, kan?" Aku mengangguk. "Kau sampai menulis surat fans ke aku, kan?" Aku mengangguk lagi. "Kenapa emangnya?" Tanyaku. "Karena..,"


Siapakah sang Ratu, eh, Raja makhluk Huahahi? Apakah Rose, Natasha, dan Carmen bisa bebas dari pesawat yang dirajai sama aktor "cilik" paling sukses se-sejarah?

Just wait for the next part!

Wednesday, September 1, 2010

Rose and the King of Huahahi Creatures-Part 1

Ini adalah cerita yang kubuat di Facebook. Ceritanya tentang petualangan seorang anak yang bernama Rose. Selamat membaca! Tunggulah bagian selanjutnya besok!

ni adalah catatan yang sangat aneh, catatan yang ter-aneh dari catatan-catatan ter-aneh yang kau pernah lihat di Facebook. Karena, aku akan menceritakan tentang pengalaman aneh ketika aku bertemu dengan seseorang aneh.

Jadi, aku nge-fans sama Maikel Jeksen (bkn Michael Jackson) yang terkenal akan keanehannya. Nah, saat aku melakukan hal aneh, aku bertemu dengannya. Dia mengatakan sesuatu dengan gaya bicara yang aneh, memberiku makanan yang aneh, dan pergi dari tempat aku berada dengan cara aneh. Aku melongo dengan gaya aneh.

Lalu, aku mencoba makanan aneh yang diberikan oleh Maikel Jeksen. Rasanya aneh sekali, seperti campuran lima rasa umum yang bisa dikecap lidah. Tiba-tiba, aku ditarik oleh cahaya aneh. Cahaya apa itu? Tanyaku dalam hati. Aku berteriak meminta tolong, sambil masih memakan makanan aneh itu.


"Di mana aku?" Tanyaku penasaran. Aku berada di sebuah tempat yang aneh...sekali. Seperti UFO, batinku dalam hati. "Kau berada di pesawat makhluk Huahahi, Rose," kata sebuah suara aneh. "Huahahi? Apa itu? Bagaimana kau tahu namaku?" tanyaku dengan pertanyaan bertubi-tubi. Lalu, ada sesosok hitam yang berjalan menujuku, dan....

"Natasha? Ngapain kamu di sini?" Tanyaku. Natasha adalah temanku di sekolah? "Kamu ratu makhluk Huahahi bukan?" Natasha yang pendiam hanya menggeleng. "Aku hanya seorang dayang kerajaan aneh ini. Aku disuruh membawamu ke depan ratu makhluk Huahahi," katanya. Ia menarik tanganku. "Aku mau diapakan?" Tanyaku lagi. "Mana aku tahu!" Jawab Natasha. Kami keluar dari tempat itu.

Apa yang hendak ratu makhluk Huahahi kepada Rose? Siapakah ratu makhluk Huahahi?

Wait for the next part, okay?